Name
: Annisa Nurcayafi (22209711)
Class
: 4eb13
1. Mengindentifikasi
dan menjelaskan factor yang mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi
Dalam berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi dalam konteks global, para ahli ada yang berpendapat
bahwa secara
sistematis
terdapat perbedaan pola perilaku akuntansi yang diterapkan di berbagai Negara.
Hal ini dapat dilketahui dengan mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan system
akuntansi pada suatu Negara. Pemahaman dengan baik system akuntansi dalam suatu
Negara adalah dengan mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya.
berikut ini delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi :
1) Sumber pendanaan
Pada negara
yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa
baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk
membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait.
Sedangkan dalam Negara yang menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus
atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2) Sistem hukum
Dunia barat
mempunyai dua orientasi dasar yaitu hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus).
Hukum kode diambil dari hukum Romawi dan kode napoleon. Di Negara-negara yang
menerapkan hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap serta mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum
berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh
kasus dalam kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan inovatif
karena ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.
3) Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi keuangan dan pajak
terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi
tertentu, yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan.
4) Ikatan politik dan ekonomi
Banyak
Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh
bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti
contoh sistem pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian
menyebar di Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh
wilayah kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis
menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya
USA di Jepang pada saat PD II.
5) Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahaan.
6) Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti penilaian
aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector
manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7) Tingkat Pendidikan
Standar
praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek
derivative, misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten.
8) Budaya
Budaya
berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara. Empat dimensi budaya nasional, menurut
Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian,
maskulinitas.
2. Mengetahui
pendekatan perkembangan akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi pasar.
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan
tahun 1960-an, dimana diidentifikasikan empat
pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara barat dengan system
ekonomi berorientasi pasar:
a) Berdasarkan
pendekatan makroekonomi
Praktik
akuntansi didapat dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi
nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan
nasional. Akuntansi di Swedia berkembang dari makroekonomi.
b)
Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Akuntansi
berkembang dari prinsip-prinsip mikroekomoni. Fokusnya terletak pada perusahaan
secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai
tujuan itu, perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan
perusahaan juga harus memisahkan secara jelas modal dari laba untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi aktivitas usaha. Akuntansi di Belanda
berkembang dari mikroekonomi.
c) Berdasarkan pendekatan independen
Akuntansi
berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc dengan pasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi
berkembang secara independen di Inggris dan Amerika Serikat.
d)
Berdasarkan pendekatan yang seragam
Akuntansi
distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
perusahaan pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian
akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan menejer untuk
menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Akuntansi berkembang yang saragam di Prancis.
3.
Mengidentifikasi negara yang dominan dalam
perkembangan praktek akuntansi
Ada beberapa negara yang
dominan dalam akuntansi, ini adalah beberapa contohnya :
1) PRANCIS
Prancis
merupakan pendukung utama akuntansi nasional di dunia.Kementrian Ekonomi
Nasional menyetujui Plan Comptable General (kodeakuntansi nasional) resmi yang
pertama pada bulan September 1947. Revisikode tersebut dilakukan pada tahun
1957. Revisi selanjutnya terjadi padatahun 1982 berdasarkan Direktif Keempat
Uni Eropa (UE). Pada tahun 1986,rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan
ketentuan dalam DirektifKetujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan
direvisi lebih lanjutpada tahun 1999.
Ciri khusus
akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antaralaporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangankelompok usaha yang
dikonsolidasikan. Hukum memperbolehkanperusahaan Prancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan KeuanganInternasional (IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi
yang diterima umum diAS (GAAP) dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.
2) JEPANG.
Akuntansi
dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabunganberbagai pengaruh
domestic dan internasional. Dua badan pemerintah yangterpisah bertanggung jawab
atas regulasi akuntansi dan hukum pajakpenghasilan perusahaan di Jepang
memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Padaparuh pertama abad ke-20, pemikiran
akuntansi mencerminkan pengaruhJerman; pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang
berpengaruh. Akhir-akhir ini,pengaruh badan Badan Standar Akuntansi
Internasional mulai dirasakan danpada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan
pembentukan organisasisector swasta sebagai pembuat standar akuntansi.
Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar sesuai dengan IFRS.
3) AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di
Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (BadanStandar Akuntansi
Keuangan, atau Financial Accounting Standards Boardi –FSAB), namun sebuah
lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modalatau Securities Exchange
Commission – SEC) juga memiliki kekuasaanuntuk menerapakan standarnya sendiri.
4. Memiliki
pengetahuan dasar klasifikasi akuntansi dan bisa membandingkannya
Kalsifikasi dapat
membantu pengambilan
keputusan untuk
menilai prospek dan
problem dalam
masalah harmonisasi
internasional.
Diawah ini Dasar- dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
1) Pendekatan
Deductive
Yaitu
mengidentifikasikan faktor lingkungan
yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional,
pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
2) Pendekatan
Inductive
Praktek akuntansi
individual dianalisa, pola
perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir penjelasan
dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
Selain dua pendekatan diatas Klasifikasi akuntansi internasional juga
dapat dilakukan dalam dua cara lain yaitu: dengan pertimbangan dan secara empiris.
Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan
pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk
mengumpulkan basis data prinsip dan prektik akuntansi seluruh dunia.
5. Menjelaskan perbedaan antara
penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hokum dan negara mana yang dominan
penerapannya
Perbedaan penyajian wajar dan
kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut
penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian.
Beberapa masalah diantaranya :
a. depresiasi,
di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama
masa manfaat ekonomi
(penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan
hukum),
b. sewa
guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan
seperti itu (penyajian
wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan
hukum),
c. pension
dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian
wajar) atau dibebankan
menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum).
d. Masalah
lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu
periode ke periode yang lain.
Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk (substance over form)
merupakan ciri utama akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hokum
dirancang untuk memenuhi
ketentuan yang dikenankan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau
memenuhi rencana makroekonomi
pemerintah nasional.
Akuntansi
kepatuhan hukum akan
terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di
Negara-negara hukum kode
di mana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian
wajar. Dengan cara ini,
laporan konsolidasi dapat memberikan informasi kepada investor sedangkan
laporan perusahaan
individual untuk memenuhi ketentuan hukum. Setelah tahun
2005, seluruh perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan
akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan
menggunakan IFRS.
6. Mengetahui isu
penting perbedaan antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum
Isu penting yang terjadi saat
ini adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagau dasar penyajian. Sehingga
negara-negara yang belum melakukan penyajian wajar melalukan penyesuaian
terhadap laporannya.
Sumber :
http://khair2120.wordpress.com/2011/02/19/klasifikasi-akuntansi-internasional/
http://disfianoni.blogspot.com/2011/06/8-faktor-perkembangan-akuntansi-4.html
http://davengine.blogspot.com/2011/02/makalah-akuntansi-international-negara.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar